Mudah - Aman - Menyenangkan - Amanah

Mudah - Aman - Menyenangkan - Amanah

Keutamaan Mencium Hajar Aswad, Batu Hitam yang Berasal dari Surga

Kategori : Features, Ditulis pada : 09 Januari 2023, 22:45:46

Mengunjungi Baitullah guna menunaikan ibadah haji dan umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini selalu menarik perhatian umat muslim karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya menyentuh, bahkan jamaah berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu ini dibanding dengan batu-batu yang lain?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami mengapa umat muslim berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad waktu menunaikan ibadah haji dan umrah di tanah suci.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum Anda jumpai di sekitar. Hal ini dikarenakan batu hitam ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum dipastikan bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menyatakan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur dan karakteristik yang tak sama dengan batuan yang asalnya dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad karena batu ini berwarna hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah menjadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu asalnya dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Tetapi, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad di Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada sejarah yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga kepada Nabi Ismail, lalu ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah dan terus dijaga. Tetapi, Hajar Aswad pernah berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang melanda Kota Makkah.

Saat itu, Kaum Quraisy bertengkar hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang akan meletakkan kembali Hajar Aswad ke dekat Ka’bah. Maka, ada usulan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang dikenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Kemudian, dengan bijak Muhammad berkata, “Ambilkan aku sepotong kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya tiap kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa di mata umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya dapat membuat Anda semakin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di Baitullah. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang berasal dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Berada di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keistimewaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya dapat menjumpai Hajar Aswad ketika menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari rukun thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf adalah berjalan berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali di awali dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya adalah sunnah Rasul

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad merupakan sunnah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tak memberikan manfaat ataupun keburukan bagiku. Andai saja aku tak menyaksikan Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka aku juga tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menegaskan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di hari kiamat untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja apabila para jamaah haji atau umrah yang sedang menunaikan ibadah ingin mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena Nanti di Hari Kiamat, Allah akan menghadirkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata dan mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga Anda semua dimampukan untuk beribadah ke Baitullah agar bisa menjadi salah satu orang yang berkesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id